Senin, 20 Agustus 2012

Tabrak Lari

Kadang terbesit, apa sih yang ada di benak orang yang melakukan tabrak lari. Kira-kira ada kah sedikit rasa bersalah?atau hanya sekedar “yang penting aku selamat, peduli setan dengan keadaan korban”

Sore ini, masih dalam suasana gempita Idul Fitri, salah satu anggota keluarga saya menjadi korban tabrak lari. Kejadiannya di daerah Dinoyo, Malang, berlangsung cepat, saat orang banyak lebih fokus untuk menolong Pakde saya, pelaku memilih untuk melarikan diri. Kami dari pihak keluarga tidak meminta banyak, kami tidak meminta uang pada pelaku, kita hanya meminta sedikit simpati dan tanggung jawab. Saya tidak akan menulis ini jika kondisi pakde saya baik2 saja, tapi pelaku telah mengambil keceriaan Idul Fitri milik keluarga saya.

Saya hanya ingin mengingatkan, bahwa dunia ini tidak kekal, lolos dari hukum dunia, bukan berarti kita telah bebas dari hukuman. Karena sesungguhnya ada hukum yang lebih kekal dan sangat adil, yaitu hukum Allah. Hukum Allah tidak akan pernah melewatkan kesalahan sekecil apapun...jadi kamu, siapun yang menabrak pakde saya, dimanapun kamu berada, nikmati duniamu yang tidak kekal, hukuman Allah yang kekal sudah menanti, hingga saatnya tiba, kamu tidak akan pernah bisa lari lagi...dan di saat itu, kamu akan menerima hukumanmu yang setimpal, yang kekal.

Kadang terbesit juga sebuah pertanyaan, jika yang menjadi korban itu adalah keluarga kamu, keluarga kalian, apa yang akan kamu lakukan?????


Tidak ada komentar:

Posting Komentar