|
Editorial Media Indonesia Edisi 21 Februari 2012 |
Melihat Editorial Media Indonesia edisi Selasa, 21 Februari 2012, yang bertajuk “Belajar dari Jerman” membuat saya jadi tergelitik. Seperti yang kita tahu Presiden Jerman, Christian Wulff, mengundurkan diri karena diduga terlibat dalam skandal korupsi. Hehehe..masih diduga loh, tapi coba jika kita tengok ke negara kita sendiri, banyak Menteri yang juga “masih diduga” bahkan mungkin lebih parah, karena nama sang Menteri sudah beberapa kali disebut dalam persidangan kasus korupsi yang sedang heboh di Indonesia “Wisma Atlit” dan juga beberapa disebut dalam kasus yang lain, namun para Menteri kita ini masih gagah berdiri sebagai Menteri. Entah mungkin karena sistem hukum yang berbeda atau mungkin memang pimpinan negara ini sudah tidak tahu malu....paling gampang, tengok saja Angelina Sondakh yang masih bisa berjalan dan bekerja sebagai wakil rakyat di DPR setelah menjadi tersangka kasus korupsi. Mereka terlalu heboh dengan perpindahan antar fraksi yang diterapkan partai Angelina Sondakh, malah salah satu pihak partai mengatakan itu bodoh jika melakukan perpindahan, tapi menurut saya, sungguh bodoh masih menggunakan orang yang sudah punya label “tersangka”. Saya mengutip kalimat dari Christian Wulff dari harian Jawa Pos, 18 Februari 2012 kemarin, “Jerman membutuhkan seorang Presiden yang didukung penuh oleh mayoritas rakyat, bukan hanya sejumlah penduduk”, Wulff mengungkapkan hal tersebut dalam sebuah jumpa pers, Wulff juga menyatakan bahwa dukungan dan kepercayaan rakyat Jerman kepadanya terus berkurang, karena itu, menurut dia, jalan terbaik ialah meletakkan jabatan. Hehehe...sungguh berbeda dengan yang terjadi disini, yang ada para pemimpin menggunakan kebebasan mengungkapkan pendapat untuk masyarakat sebagai tameng untuk tetap bertahan walau sudah mendapat ratusan demo ketidakpuasan masyarakat. Jadi jika berbicara tentang Pemimpin yang berhati besar mau mengundurkan diri untuk kepentingan negaranya, rasanya jauh di angan2. Walau pada kenyataannya ada ditemukan di Indonesia, pemimpin yang mengundurkan diri karena merasa tidak mampu menjalankan fungsinya, seperti wakil Gubernur Jakarta, tapi yang seperti ini jumlahnya sangatlah sedikit.
Kembali pada acara Editorial Media Indonesia, komentar yang diberikan pemirsa saat itu juga menunjukkan ketidakpercayaan pada pemerintah, beberapa mengatakan sangat mustahil untuk merubah apa yang sudah terjadi saat ini, bahkan dengan ide pergantian sumpah jabatan sekalipun. Menurut Elman Saragih, salah satu pimpinan Media Indonesia, yang menjadi pembicara pagi itu, menyatakan jika moralnya yang sudah rusak, dengan sumpah pocong atau sumpah tujuh turunan juga tidak akan bisa mengubah apapun. Lalu ada komentar lain yang berharap akan ada majelis rakyat, yang benar2 berisi rakyat yang akan menghukum sendiri pemimpin yang terlibat dalam kasus korupsi, hehehe hukum masyarakat kalau sudah berlaku pasti mengerikan.
Berbicara tentang hukum rakyat, saya jadi ingat sebuah film berjudul Law Abiding Citizen, film yang bercerita tentang Clyde Shelton, seorang rakyat biasa yang mencoba mencari keadilan atas kasus pembunuhan yang menimpa keluarganya, karena usaha yang dilakukannya hanya berujung pada jalan buntu, akhirnya dia memutuskan untuk mengambil jalannya sendiri..hukum rimba.
|
Salah satu adegan dalam film "Law Abiding Citizen" |
Sepuluh tahun setelah kejadian, dia memulai rencana yang sudah dirancangnya, dia membunuh sendiri pelaku pembunuhan keluarganya, dengan meninggalkan bukti yang akan mengantarkan kepolisian untuk menangkapnya. Ya, dia memang berencana untuk ditangkap, dalam persidangan dia mempermalukan jaksa yang akan melepasnya bersyarat, dan dalam penjara dia benar2 melakukan pembalasan, dia membantai hampir semua pihak yang terkait dengan kasusnya dahulu, baik jaksa, Kepala Kejaksaan, pengacara dan berikutnya dia mengincar walikotanya. Walau semua pihak mengetahui dialah yang melakukan semua pembunuhan, namun mereka tidak bisa membuktikannya, karena dia sudah ada di penjara. Namun pada akhirnya senjata yang akan dia gunakan untuk mengebom kantor walikota, malah mengebom dirinya sendiri. Tapi misinya sudah berhasil, dia sudah mempermalukan hukum, hukum yang sudah mengecewakan dirinya.
http://www.imdb.com/title/tt1197624/
Tentunya kita tidak berharap akan ada pengadilan oleh rakyat pada tersangka korupsi, karena yakinlah, pasti jika hal itu terjadi jelas akan mengerikan, karena rakyat sudah jengah dengan berbagai kasus korupsi yang telah terungkap, namun tak ada satupun kasus terselesaikan. Atau mungkin yang dikatakan Alm Zainudin M.Z benar adanya, bahwa jika dulu korupsi yang terjadi di Indonesia masih dilakukan di bawah meja, tapi kalau sekarang semeja2nya juga dikorupsi. Kalau sudah begitu, begini rumusnya, yang namanya budaya, tentu akan sulit dihapuskan, namun percayalah, suatu saat nanti Indonesia pasti akan menemukan pemimpin yang budiman, pemimpin yang benar2 anti korupsi yang mengutamakan masyarakatnya.
Berikut adalah link untuk tayangan Editorial Media Indonesia Edisi 21 Februari yang dapat disaksikan kembali di web Metro Tv
http://www.metrotvnews.com/metromain/newsprograms/2012/02/21/11617/Belajar-dari-Jerman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar